Pengenalan Intelegensi Buatan (KB)
1.1 Pengertian Intelegensi
Buatan
Intelegensi
Buatan (Artificial Intelligence) merupakan salah satu bagian ilmu komputer yang
membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang
dilakukan oleh manusia.
Awalnya komputer difungsikan sebagai alat hitung, Seiring dengan perkembangan jaman, komputer diharapkan dapat di berdayakan untuk mengerjakan segala sesuatu yang dikerjakan oleh manusia. Manusia bisa pandai menyelesaikan masalah karena mempunyai pengetahuan, penalaran dan pengalaman. Agar komputer bisa bertindak seperti dan sebaik manusia, maka komputer harus diberi bekal pengetahuan dan mempunyai kemampuan menalar.
Awalnya komputer difungsikan sebagai alat hitung, Seiring dengan perkembangan jaman, komputer diharapkan dapat di berdayakan untuk mengerjakan segala sesuatu yang dikerjakan oleh manusia. Manusia bisa pandai menyelesaikan masalah karena mempunyai pengetahuan, penalaran dan pengalaman. Agar komputer bisa bertindak seperti dan sebaik manusia, maka komputer harus diberi bekal pengetahuan dan mempunyai kemampuan menalar.
1.2 Intelegensi Buatan dan
Intelegensi Alami
Kecerdasan Buatan:
1. Lebih bersifat permanen. Kecerdasan alami bisa
berubah karena sifat manusia pelupa. Kecerdasan buatan tidak berubah selama
sistem komputer & program tidak mengubahnya.
2. Lebih mudah diduplikasi & disebarkan.
Mentransfer pengetahuan manusia dari 1 orang ke orang lain membutuhkan proses
yang sangat lama & keahlian tidak akan pernah dapat diduplikasi dengan
lengkap. Jadi jika pengetahuan terletak pada suatu sistem komputer, maka
pengetahuan tersebut dapat disalin dari komputer tersebut & dapat
dipindahkan dengan mudah ke komputer yang lain.
3. Lebih murah. Menyediakan layanan komputer akan
lebih mudah & murah dibandingkan mendatangkan seseorang untuk mengerjakan
sejumlah pekerjaan dalam jangka waktu yang sangat lama.
4. Bersifat konsisten karena kecerdasan buatan adalah
bagian dari teknologi komputer sedangkan kecerdasan alami senantiasa
berubah-ubah.
5. Dapat didokumentasi.Keputusan yang dibuat
komputer dapat didokumentasi dengan mudah dengan cara melacak setiap aktivitas
dari sistem tersebut. Kecerdasan alami sangat sulit untuk direproduksi.
6. Lebih cepat.
7. lebih baik
Kecerdasan Alami
1. Kreatif : manusia memiliki kemampuan untuk
menambah pengetahuan, sedangkan pada kecerdasan buatan untuk menambah
pengetahuan harus dilakukan melalui sistem yang dibangun.
2. Memungkinkan orang untuk menggunakan
pengalaman secara langsung. Sedangkan pada kecerdasan buatan harus bekerja
dengan input-input simbolik.
3. Pemikiran manusia dapat digunakan secara luas,
sedangkan kecerdasan buatan sangat terbatas.
1.3 Komputasi Intelegensi
Buatan dan Komputasi Konvensional
KOMPUTASI KONVENSIONAL
Teknik pembuatan Program AI sangat berbeda dengan teknik pemrograman menggunakan bahasa konvensional. Dalam software konvensional,kita memerintah komputer bagaimana menyelesaikan suatu masalah. Sebaliknya, dalam AI kita tidak memerintah komputer untuk menyelesaikan masalah, tetapi memeberitahu komputer tentang adanya masalah. Dalam komputasi konvensional, kita memberikan data kepada komputer dan program yang telah kita susun terlebih dahulu dengan langkah demi langkah memspesifikasikan cara data digunakan sampai komputer bisa memberikan solusi. Dalam komputasi AI, komputer mendapatkan pengetahuan tentang suatu wilayah subyek masalah tertentu dengan ditambah kemampuan inferensi. kita tidak memerintahkan komputer untukmemecahkan masalah tetapi sebaliknya komputer dan software-nya yang menentukan metode untuk mencapai suatu solusi.
Teknik pembuatan Program AI sangat berbeda dengan teknik pemrograman menggunakan bahasa konvensional. Dalam software konvensional,kita memerintah komputer bagaimana menyelesaikan suatu masalah. Sebaliknya, dalam AI kita tidak memerintah komputer untuk menyelesaikan masalah, tetapi memeberitahu komputer tentang adanya masalah. Dalam komputasi konvensional, kita memberikan data kepada komputer dan program yang telah kita susun terlebih dahulu dengan langkah demi langkah memspesifikasikan cara data digunakan sampai komputer bisa memberikan solusi. Dalam komputasi AI, komputer mendapatkan pengetahuan tentang suatu wilayah subyek masalah tertentu dengan ditambah kemampuan inferensi. kita tidak memerintahkan komputer untukmemecahkan masalah tetapi sebaliknya komputer dan software-nya yang menentukan metode untuk mencapai suatu solusi.
Program
komputer konvensional didasarkan pada suatu algoritma yang disusun dengan
jelas, rinci, serta langkah sampai pada hasil yang sudah ditentukan sebelumnya.
program bisa berupa rumus matematika atau prosedur berurutan yang tersusun
dengan jelas yang mengarah ke suatu solusi. algoritma tersebut kemudian
dipindahkan ke dalam program komputer. daftar instruksi disusun berurutan untuk
mengarahkan komputer agar bisa sampai pada hasil yang didinginkan. selanjutnya,
algoritma bisa digunakan untuk mengolah data bilangan, huruf, atau kata
lainnya.
KOMPUTASI AI
Sebaliknya, software AI tidak didasarkan pada algoritma, tetapi didadasarkan pada representasi dan manipulasi simbol. Didalam AI, sebuah simbol bisa merupakan huruf, kata, atau bilangan yang digunakan untuk menggambarkan objek, proses, dan huungannya. sumber bisa merupakan cetakan atau elektronik. objek bisa berupa orang, benda, ide, pikiran, peristiwa, atau pernyataan suatu fakta. Dengan menggunakan simbol, komputer bisa menciptakan suatu basis pengetahuan yang menyatakan fakta, pikiran, dan hubungannya satu sama lain. berbagai proses digunakan unutk memanipulasi simbol agar mampu memecahkan masalah. Pengolahannya bersifat kuantitatif, bukan kulaitatif seperti halnya komputasi yang didasarkan pada algoritma. ~
Sebaliknya, software AI tidak didasarkan pada algoritma, tetapi didadasarkan pada representasi dan manipulasi simbol. Didalam AI, sebuah simbol bisa merupakan huruf, kata, atau bilangan yang digunakan untuk menggambarkan objek, proses, dan huungannya. sumber bisa merupakan cetakan atau elektronik. objek bisa berupa orang, benda, ide, pikiran, peristiwa, atau pernyataan suatu fakta. Dengan menggunakan simbol, komputer bisa menciptakan suatu basis pengetahuan yang menyatakan fakta, pikiran, dan hubungannya satu sama lain. berbagai proses digunakan unutk memanipulasi simbol agar mampu memecahkan masalah. Pengolahannya bersifat kuantitatif, bukan kulaitatif seperti halnya komputasi yang didasarkan pada algoritma. ~
1.4 Sejarah Kecerdasan
Buatan
§ 1950-an, Alan Turing mengusulkan tes untuk melihat bisa/tidaknya mesin memberikan respon terhadap serangkaian pertanyaan (agar mesin dapat dikatakan cerdas).
§ Istilah “Artificial Intelligence”dimunculkan oleh John McCarthy (MIT), tahun1956 pada Dartmouth Conference. Dalam konferensi itu juga didefinisikan tujuan AI, yaitu mengetahui dan memodelkan proses-proses berpikir manusia dan mendesain mesin agar dapat menirukan kelakuan manusia tersebut.
§ Beberapa program AI periode1956-1966 :
- Logic Theorist, untuk pembuktian teorema matematik
- Sad Sam (oleh Robert K.Lindsay, 1960), program yang dapat mengetahui kalimat sederhana dalam bahasa Inggris dan memberikan jawaban dari fakta yang didengar dalam sebuah percakapan.
- ELIZA (Joseph Weizenbaum, 1967), program untuk terapi pasien dengan memberikan jawaban.
1.5 Lingkup Kecerdasan Buatan
Ruang lingkup kecerdasan buatan bermacam-macam misalnya :
1. Sistem Pakar (Expert System)
Komputer memiliki keahlian untuk menyelesaikan masalah dengan meniru keahlian yang dimiliki oleh pakar.
2. Pengolahan Bahasa Alami (Natural Language Processing)
Diharapkan user dapat berkomunikasi dengan komputer menggunakan bahasa sehari-hari
3. Pengenalan Ucapan (Speech Recognition)
Melalui pengenalan ucapan, diharapkan manusia dapat berkomunikasi dengan komputer menggunakan suara.
4. Robotika dan Sistem Sensor (Robotics & Sensory Systems)
5. Computer Vision
Menginterpretasikan gambar atau obyek-obyek tampak melalui komputer
6. Intelligence Computer – aided Instruction
Komputer digunakan sebagai tutor yang dapat melatih dan mengajar.
7. Game Playing. Perkembangan selanjutnya adalah kemunculan Fuzzy Logic (1965) dan Terminologi Genetika (John Halland, 1975).
1.6 Soft Computing
§ Soft computing (Lotfi A.Zadeh, 1992) adalah koleksi dari beberapa metodologi yang bertujuan untuk mengeksploitasi adanya toleransi terhadap ketidaktepatan, ketidakpastian dan kebenaran pasial untuk dapat diselesaikan dengan mudah, robustness, dan biaya penyelesaian yang murah.
§ Soft computing merupakan inovasi baru dalam membangun IB yang memiliki keahlian seperti manusia pada domain tertentu, mampu beradaptasi dan belajar agar dapat bekerja lebih baik jika terjadi perubahan lingkungan.
§ Unsur-unsur pokok Soft Computing :
1. Sistem Fuzzy (mengakomodasi ketidaktepatan).
2. Jaringan Syaraf (menggunakan pembelajaran).
3. Probabilistic Reasoning (mengakomodasi ketidakpastian).
4. Evolutionary Computing (optimasi).
1.7 Definisi Masalah dan
Ruang Masalah
Untuk membangun sistem yang mampu menyelesaikan
masalah, perlu dipertimbangkan 4 hal:
MASALAH
·
Mendefinisikan masalah dengan tepat
·
Spesifikasi yang tepat mengenai keadaan awal
·
Solusi yang diharapkan
1. Menganalisis masalah
serta mencari beberapa
teknik penyelesaian masalah yang sesuai
teknik penyelesaian masalah yang sesuai
2. Merepresentasikan pengetahuan yang perlu
Untuk menyelesaikan masalah
3. Memilih teknik penyelesaian masalah yang
3. Memilih teknik penyelesaian masalah yang
terbaik
MASALAH SEBAGAI
RUANG KEADAAN
·
Misalkan
permasalahan yang dihadapi adalah Permainan Catur
·
Maka harus
ditentukan
1. Posisi
awal pada papan catur
2. Aturan-aturan untuk melakukan gerakan secara legal
3. Tujuan (goal)
2. Aturan-aturan untuk melakukan gerakan secara legal
3. Tujuan (goal)
RUANG KEADAAN (STATE SPACE)
·
Suatu ruang yang berisi semua keadaan yang
mungkin
·
Sehingga secara umum, untuk mendeskripsikan
masalah dengan baik, harus:
1. Mendefinisikan
suatu ruang keadaan
2. Menetapkan satu atau lebih keadaan awal
3. Menetapkan satu atau lebih tujuan
2. Menetapkan satu atau lebih keadaan awal
3. Menetapkan satu atau lebih tujuan
4. Menetapkan kupulan aturan
Daftar
Pustaka:
Komentar
Posting Komentar